Artikel YLSA - November 2004

Berikut ini kami kutipkan sebuah artikel pendek yang diambil dari Detikcom, yang sangat menarik untuk kita simak bersama. Jika para pakar komputer berpendapat bahwa media komputer dan internet akan menjadi salah satu cara generasi masa depan memperoleh pendidikan maka pertanyaan yang perlu kita renungkan bersama, siapkah kita?

REVOLUSI PENDIDIKAN VIA INTERNET

Konsep pendidikan "tradisional" yang diterapkan saat ini, akan bergeser ke suatu distance learning based education paradigm. Bagaimana internet bisa mengubah konsep dan paradigma pendidikan tersebut? Di era internet ini, sudah saatnya Indonesia mengadakan perubahan sistem pengajaran dan pendidikan. Siswa kini tak lagi harus datang dan mendapatkan ilmu dari gurunya langsung di depan kelas, tapi juga akan mendapatkan suatu ilmu atau pengetahuan dari internet.

Konsep pendidikan ini diutarakan oleh Jhonny Moningka, dosen dan pakar internet dari Fakultas Ilmu Komputer UI pada acara bincang- bincang seputar pendidikan dan cyberspace yang dipandu oleh Shahnaz Haque di Pusat Studi Jepang UI, Rabu (17/5/2000)

"Dengan memanfaatkan jasa internet, siswa dapat lebih cepat mengakses informasi serta berdikusi dengan guru tanpa harus datang ke ruang kelas," kata Jhonny, di depan 350-an peserta. "Hal ini terjadi karena kunci kesuksesan di dunia pendidikan adalah adanya inovasi dan kemampuan mengakses, mengolah, mencari dan memproses informasi secara berkesinambungan," tambah dia.

Perkembangan teknologi informasi yang sedemikian cepat, khususnya teknologi internet, akan mendorong konsep distance learning. Ciri teknologi internet yang selalu dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja akan menawarkan segala kemudahannya telah menjadikan internet sebagai suatu media yang sangat tepat bagi perkembangan distance learning di Indonesia.

Seperti layaknya sebuah sekolah atau universitas, metode ini diharapkan dapat memberikan informasi perkuliahan pada peserta. Informasi atau pengetahuan yang ada di dalamnya harus bisa diakses oleh peserta dengan mudah dan cepat.

"Dengan cara ini, peserta maupun guru dapat saling berinteraksi tanpa dibatasi lagi oleh ruang dan waktu, karena pada dasarnya materi- materi yang seharusnya disampaikan di kelas, dapat diberikan tanpa kehadiran peserta dan guru secara langsung di suatu ruangan" tukas Jhonny, pada acara yang dimeriahkan pula dengan kehadiran beberapa band Indonesia dan vokalis Andre Hehanusa.

Informasi-informasi yang dibutuhkan siswa, baik itu silabus kuliah, jadwal kuliah dan ujian, pengumuman (general information), jumlah peserta kuliah dan dosen/guru, indeks prestasi, dan buku-buku apa saja yang ada di perpustakaan (digital library) hendaknya dapat diakses dengan mudah oleh siswa.

Untuk mewujudkan konsep ini di Indonesia, agaknya bukan suatu pekerjaan yang mudah. Kita dihadapkan oleh skill yang masih terbatas, hardware, software, bandwidth, hingga regulasi atau kebijaksanaan pemerintah terhadap masalah ini.

Bukan hanya itu, dalam praktek distance learning, guru dan murid harus tetap menjaga konektivitas. Kemampuan untuk tetap menjaga connectivity menentukan bagi kesinambungan suatu sistem pendidikan jarak jauh. Jika kita mampu mengatasi segala penghalang tersebut, maka pendidikan di negeri ini pun diharapkan akan maju dengan pesat, tanpa dibatasi ruang dan waktu. [Detikcom]

Sumber: icw 1001/2001

Comments